Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu
kompetisi ataulomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi
kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan
lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Penghargaan diberikan pada tahapanpemberdayaan (selama kurun waktu
kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih
dari 3 tahun). Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas dua
kategori, yaitu
• Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup.
• Calon sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam pengembangan lingkungan hidup.
6. Sekolah Berbudaya Lingkungan
Sekolah berwawasan lingkungan hidup adalah sekolah yang menerapkan
nilai-nilai cinta dan peduli lingkungan pada sekolahnya. Pengajaran yang
berbasisi lingkungan dan kesadaran warga sekolah akan pentingnya
lingkungan merupakan bagian terpenting dari sekolah berwawasan
lingkungan hidup.
Untuk menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan hidup bukan hal yang
sulit, asalkan ada niat dari warga sekolah. Kita dapat melihat seperti
apa sekolah berwawasan lingkungan hidup dari contoh sekolah-sekolah yang
sudah mulai menerapkan prinsip peduli dan berbudaya lingkungan
• Kondisi Sekolah
Tata letak sekolah yang rapi dan bersih dari sampah tentu akan dipandang
baik dan dapat meningkatkan semangat belajar mengajar. Hal itulah yang
menjadi pertimbangan untuk menjadi sekolah berwawasan lingkungan hidup.
Kawasan Hijau
Kawasan hijau adalah tempat yang disediakan untuk menanam berbagai macam
tumbuhan yang biasa disebut taman. Taman sekolah biasanya sering
membentuk suatu ekosistem yang berisi berbagai macam tumbuhan. Tumbuhan
yang biasa ditanam adalah tumbuhan yang membuat udara sejuk, tanaman
obat, dan lain sebagainya. Hal terpenting adalah taman tersebut harus
rapi, indah, dan terawat.
• Kesadaran Warga Sekolah
Kesadaran warga sekolah merupakan faktor terpenting untuk dapat menjadi
sekolah berwawasan lingkungan hidup. Karena dengan adanya kesadaran,
terciptanya sekolah yang berwawasan lingkungan akan lebih mudah. Semua
itu dari warga sekolah itu sendiri. Jika mereka peduli maka sekolah akan
bersih terawat sedangkan bila mereka tidak peduli maka sekolah pun akan
kotor tak terawat.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menjadi sekolah yang peduli dan berwawasan lingkungan hidup, diantaranya adalah
Penguatan Kelompok Pecinta Lingkungan
Kelompok pecinta lingkungan adalah sekelompok siswa yang peduli terhadap
lingkungan khususnya lingkungan sekolah. Biasanya kelompok tersebut
melakukan kegiatan penggunaan kembali (reuse) dari sampah plastik
menjadi produk-produk siap pakai seperti tas, dompet, tempat pensil,
kartu ucapan, kantong alat mandi, dan sebagainya dengan membekali
wawasan dengan mengikuti pelatihan dasar peduli lingkungan. Selain itu,
melaksanakan seminar lingkungan di sekolah, dan pameran di dalam dan di
luar sekolah guna mengajak warga sekolah untuk menjaga lingkungan
khususnya lingkungan sekolah.
Pengelolaan Sampah Sekolah
Sampah yang diproduksi oleh warga sekolah terdiri dari sampah kertas,
sampah plastik, kaleng minuman, daun-daun, dan sampah basah. Seperti
yang kita ketahui bahwa sampah anorganik sulit terurai maka sampah jenis
ini dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang dapat digunakan
kembali. Sampah kertas dapat didaur ulang menjadi kertas surat, sampah
organik diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah plastik diubah menjadi
produk-produk yang bermanfaat seperti, tas, dompet, sajadah, tempat
pensil, jas hujan, dan lain-lain.
]]
Pembudidayaan Tanaman
Pembudidayaan tanaman dilakukan untuk pelestarian lingkungan, selain itu
dapat juga untuk media pembelajaran dan pemanfaatan tanaman, misalnya
untuk tanaman obat. Salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan adalah
tanaman obat. Tanaman obat yang dibudidayakan yaitu Toga (tanaman obat)
pengusir nyamuk. Pilihan ini dengan mempertimbankan bahwa populasi
nyamuk di sekitar sekolah cukup tinggi sehingga kasus DBD cukup tinggi.
Toga yang ditanam ialah Lavender, Geranyum, Zodia, dan Rosemary. Lahan
yang digunakan merupakan lahan di dalam kawasan sekolah yang, tepatnya
di samping kelas. Tujuannya agar siswa mengetahui bahwa banyak manfaat
dari tumbuhan yang dapat dengan mudah dikelola oleh siswa itu sendiri.
Pengintegrasian Isu Lingkungan Ke Dalam Mata Pelajaran
Untuk menanamkan kepedulian pada lingkungan kepada warga sekolah, akan
efektif jika melalui mata pelajaran atau kegiatan pembelajaran. Dengan
berkembangnya wacana mengenai lingkungan hidup, maka sekolah kemudian
memutuskan untuk menyusun sebuah muatan lokal yang disesuaikan dengan
kebutuhan siswa mengenai pendidikan lingkungan hidup.
Kampanye Lingkungan
Sebagai kelompok yang peduli lingkungan, kelompok pecinta lingkungan
menganggap penting untuk mulai mengampanyekan isu-isu lingkungan.
Kegiatan kampanye ini bermaksud untuk menyebarkan benih kesadaran
lingkungan kepada berbagai khalayak.
Empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola
dengan cermat dan benar apa bila mengembangkan Program Adiwiyata yakni ;
Kebijakan, Kurikulum, Kegiatan, dan Sarana Prasarana. Sehingga secara
terencana Pengelolaan aspek-aspek tersebut harus diarahkan pada
indikator yang telah ditetapkan dalam program Adiwiyata. 1) Kebijakan
Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, 2) Kurikulum Berbasis..
Lingkungan, 3) Kegiatan Berbasis Parisipatif dan 4) Sarana dan Prasarana
Pendukung Ramah Lingkungan.
1. Pengembangan Kebijakan Sekolah.
Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka
diperlukan model pengelolaan sekolah yang mendukung dilaksanakannya
pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yakni Partisipatif dan
Berkelanjutan. Pengembangan Kebijakan Sekolah yang diperlukan untuk
mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan tersebut antara lain ;
a. Visi dan Misi Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan.
b. Kebijakan Sekolah dalam mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup.
c. Kebijakan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik Pendidikan
maupun tenaga Kependidikan di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.
d. Kebijakan Sekolah dalam hal penghematan Sumber Daya Alam
e. Kebijakan Sekolah yang mendukung terciptanya Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat.
f. Kebijakan Sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup.
2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para peserta didik dapat
dilakukan melalui kurikulum belajar yang bervariasi, dilakukan untuk
memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang
dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari. Pengembangan
kurikulum berbasisi lingkungan hidup mewujudkan Sekolah Peduli dan
Berbudaya Lingkungan dapat dicapai dengan melakukan hal-hal berikut ini :
a. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran,
b. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar,
c. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya,
d. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.
3. Pengembangan Kegiatan Berbasis Parsitipatif
Untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, warga sekolah
perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup.
Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat di sekitarnya
dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi
warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya. Kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan oleh warga sekolah dalam pengembangan kegiatan berbasis
partisipatif antara lain :
1. Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah,
2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar,
3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.
4. Pengelolaan dan atau pengembangan Sarana Pendukung Sekolah
Dalam mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan sarana
prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup.
Pengelolaan dan pengembangan sarana tersebut antara lain :
1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup,
2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah,
3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air dan ATK),
4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat,
5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.